Macam-macam
Sistem Perekonomian
1. Sistem Ekonomi Liberal
Sistem
ekonomi Liberal adalah sistem ekonomi yang diuraikan oleh Adam Smith yang
mempunyai kaitan nya dengan “kebebasan individu” yang artinya memberikan
kebebasan individu untuk melakukan kegiatan ekonomi tanpa pembatasan yang
nantinya di tuntut agar dapat menghasilkan sesuatu yang baik yang dapat
menguntungkan negara. Negara yang menganut system ini adalah Amerika Serikat,
Uruguay, Parguay, Brazil dan Argentina.
· Ciri-ciri sistem ekonomi liberal :
a) Semua sumber
produksi adalah milik negara
b) Masyarakat bebas
memiliki sumber produksi
c) Barang produksi
bermutu tinggi
d) Timbul persaingan
antarmasyarakat dalam mencari laba.
· Kebaikan dari sistem ekonomi liberal :
a) Dapat menumbuhkan
insiatif dan ide masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi
b) Setiap individu
bebas memiliki sumber daya produksi
c) Timbul semangat
persaingan untuk maju dalam kegiatan ekonomi pada setiap masyarakat
d) Menghasilkan barang
bermutu tinggi
·
Keburukan dari sistem ekonomi liberal :
a) Persaingan bebas ang
tidak sehat antar masyarakat
b) Terjadi Jurang
pemisah antara si kaya dan si miskin
c) Banyak terjadi
monopoli masyarakat
d) Pemerataan
pendapatan yang sulit akibat persaingan bebas yang tidak sehat.
2. Sistem Ekonomi Sosialisme
Sistem
ekonomi Sosialisme / komando adalah sistem ekonomi dimana peran serta
masyarakat di dalam kegiatan ekonomi di batasi oleh pemerintah, pemerintah
mengatur semua proses produksi, konsumsi, dan distribusi. semua faktor produksi
adalah milik pemerintah dan apabila masyarakat ingin menggunakan factor
produksi itu harus sepengetahuan pemerintah. Beberapa negara yang menganut
system ini adalah; Prancis, Swedia, Norwegia danDenmark.
·
Ciri – ciri sistem ekonomi sosilisme /
komando :
a) Faktor produksi dikuasai
pemerintah
b) segala kegiatan
ekonomi diatur oleh pemerintah
c) Tidak ada hak milik
pribadi
d) Terjadi monopoli
·
Kebaikan sistem ekonomi sosialisme /
komando
a) Pemerintah
bertanggung jawab penuh pada kegiatan ekonomi
b) Distribusi barang
dan pendapatan diatur oleh pemerintah
c) Mudah dalam
pengendalian dan pengawasan
d) Jenis produksi dan
Industri diatur oleh pemrintah
·
Keburukan Sistem Ekonomi Sosialisme /
Komando
a) Hak milik perorangan
tidak di akui kecuali barang – barang yang memang sudah di bagikan
b) Inisiatif, ide, dan
kreasi masyarakat tidak berkembang.
3. Sistem Ekonomi Campuran
Sistem
ekonomi campuran adalah sistem ekonomi yang lahir akibat gabungan dari sistem
ekonomi liberal dan sosialisme. Kebaikan dan keburukan dari sistem ini merupakan
kesimpulan dari sistem ekonomi liberal dan sosialisme . Tidak semua negara
cocok dengan sistem ekonomi campuran ini. Sistem ekonomi mcampuran merupakan
sistem ekonomi yang merupakan alternative paling baik dan berada di
tengah-tengah dari sitem ekonomi liberalisme dan sosialisme. Beberapa negara
yang menganut sistem ini adalah; Afrika, Amerika Latin dan Indonesia
·
Ciri - ciri sistem ekonomi campuran :
a) Sumber-sumber daya
yang vital dikuasai oleh pemerintah.
b) Pemerintah menyusun
peraturan, perencanaan, dan menetapkan kebijaksanaan di bidang ekonomi.
c) Swasta diberi
kebebasan di bidang-bidang ekonomi dalam batas kebijaksanaan ekonomi yang
ditetapkan pemerintah.
d) Hak milik swasta
atas alat produksi diakui, asalkan penggunaannya tidak merugikan kepentingan
umum.
e) Pemerintah
bertanggung jawab atas jaminan sosial dan pemerataan pendapatan.
f) Jenis dan jumlah
barang diproduksi ditentukan oleh mekanisme pasar.
Pengertian Permintaan dan Penawaran
Permintaan adalah
jumlah barang atau jasa yang ingin dan mampu dibeli oleh konsumen, pada
berbagai tingkat harga, dan pada waktu tertentu.
Penawaran
adalah jumlah barang atau jasa yang tersedia dan dapat dijual oleh penjual pada
berbagai tingkat harga, dan pada waktu tertentu.
Hukum
Permintaan dan Penawaraan
Hukum
permintaan
Hukum
permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan yang bersifat
negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta. Apabila harga
naik jumlah barang yang diminta sedikit dan apabila harga rendah jumlah barang
yang diminta meningkat. Dengan demikian hukum permintaan berbunyi:
“Semakin turun tingkat
harga, maka semakin banyak jumlah barang yang tersedia diminta, dan sebaliknya
semakin naik tingkat harga semakin sedikit jumlah barang yang bersedia
diminta.”
Pada
hukum permintaan berlaku asumsi ceteris paribus. Artinya hukum permintaan
tersebut berlaku jika keadaan atau faktor-faktor selain harga tidak berubah
(dianggap tetap).
Hukum
penawaran
Bahwa
semakin tinggi harga, jumlah barang yang ditawarkan semakin banyak. Sebaliknya
semakin rendah harga barang, jumlah barang yang ditawarkan semakin sedikit. Inilah
yang disebut hukum penawaran. Hukum penawaran menunjukkan keterkaitan antara
jumlah barang yang ditawarkan dengan tingkat harga. Dengan demikian bunyi hukum
penawaran berbunyi:
“Semakin tingi harga,
semakin banyak jumlah barang yang bersedia ditawarkan. Sebaliknya, semakin
rendah tingkat harga, semakin sedikit jumlah barang yang bersedia ditwarkan.”
Hukum
penawaran akan berlaku apabila faktor-faktor lain yang memengaruhi penawaran
tidak berubah (ceteris paribus).
Faktor
yang Mempengaruhi Permintaan dan Penawaran
Beberapa faktor yang
mempengaruhi permintaan :
·
Harga barang itu sendiri.
·
Harga barang lain yang berkaitan.
·
Tingkat pendapatan.
·
Selera konsumen.
·
Ekspektasi/perkiraan.
Beberapa faktor yang
mempengaruhi penawaran:
· Harga barang itu sendiri.
· Harga sumber produksi.
· Tingkat produksi.
· Ekspektasi/perkiraan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar