Rabu, 07 Agustus 2013

Rangkuman Ilmu Budaya Dasar BAB VII, VIII, IX, X, XI

BAB VII
MANUSIA DAN KEADILAN

A. Pengertian Keadilan
Keadilan menurut Aristoteles adalah kelakyakan dalam tidakan manusia. Kelakyakan diartikan sebagai titik tengah diantara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Kedua ujung ekstrem itu menyangkut dua orang atau benda.
Menurut Socrates,keadilan tercipta bilamana warga Negara sudah merasakan bahwa pihak pemerintah sudah melaksanakan tugasnya yang baik.
Menurut pendapat yang lebih umum dikatakan bahwa keadilan itu dalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi haknya dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama.

B. Keadilan Sosial
Berbicara tentang keadilan, anda tentu ingan akan dasar Negara kita pancasila sila kelima pancasila berbunyi “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”
Panitia ad-hoc majelis permusyawaratan rakyat sementara 1966 memberikan perumusan sebagai berikut :
“sila keadilan sosial mengandung prinsip bahwa setiap orang di Indonesia akan mendapat perlakuan yang adil dalam bidang hukum,politik,ekonomi dan kebudayaan”.
Selanjutnya untuk mewujudkan keadilan sosial itu, diperinci perbuatan dan sikap yang perlu dipupuk, yakni :
1) Perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
2) Sikap adil terhadap sesame, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.
3) Sikap suka memberi pertolongan kepada orang yang memerlukan
4) Sikap suka bekerja keras
5) Sikap menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan bersama.
Keadilan dan tidak adilan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia karena dalam hidupnya manusia menghadapu keadilan/ ketidak adilan setiap hari.Oleh karena itu keadilan dan ketidak adilan, menimbulkan daya kreativitas manusia. Banyak hasil seni lahir dari imajinasi ketidak adilan,seperti drama,puisi,novel,music, dan lain-lain.

C. Berbagai Macam Keadilan
A. Keadilan Legal atu Keadilan Moral
Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari masayarakat yang membuat dan menjaga kesatuanya.Dalam suatu masyarakat yang adil setipa orang menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasarnya paling cocok baginya (Tha man behind the gun). Pendapat plato itu di sebut keadilan moral.sedangkan sunoto menyebutkan keadilan legal.
Fungsi penguasa ilaha membagi-bagikan fungsi-fungsi dalam Negara kepaada masing-masing orang sesuai dengan keserasian itu.
B. Keadilan distributif
Aristoteles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama dipertaruhkan secara sama dan hal-hal yang tidak sama (justice is done when equals are treated equally).
C. Keadilan komulatif
Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum.Bagi aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat.Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrem menjadikan ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.
D. Kejujuran
Kejujuran atau jujur artinya apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya apa yang di katakana sesuai dengan kenyataan yang ada.sedang kenyataan yang ada itu adalah kenyataan yang benar-benar ada.Jujur juga berarti seseorang bersih hatinya dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum.
Orang bodoh yang berarti jujur adalah lebih baik daripada orang pandai yang lancing.Pada hakekatnya jujur atau kejujuran di landasi oleh kesadaran moral yang tinggi kesadaran pengakuan akan adanya sama hak dan kewajiban,serta rasa takut terhadapa kesalahan atau dosa.
Adapun kesadaran moral adalah kesadaran tentang diri kita sendiri karena kita melihat diri kita sendiri berhadapan dengan hal baik buruk.. Berbagai hal yang menyebabkan orang berbuat tidak jujur, mungkin karena tidak rela, mungkin karena pengaruh lingkungan,karena pengaruh lingkungan,karena sosial ekonomi,terpaksa ingin popular,karena sopan santun dan untuk mendidik.
E. Kecurangan
Kecurangan atau curang identik dengan ketidakjujuran atau tidak jujur, dan sama pila dengan licik, meskipun tidak serupa.Sudah tentu kecurangan sebagai lawan jujur.Curang atau kecurangan artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hati nuraninya.Bermacam-macam sebab orang melakukan kecurangan Di tinjau dari hubungan manusia dengan alam sekitar,ada empat aspek ekonomi,aspek kebudayaan,aspek peradapan,dan aspek teknik.Apabila ke empat aspek itu tersebut dilaksankan secara wajar,maka segalanya akan berjalan sesuai dengan norma-norma moral atau norma hukum.
F. Pemulihan Nama Baik
Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup.Nama baik adalah nama yang tidak tercala,Setiap orang menjaga dengan hati-hati agar namanya tetap baik.Lebih-lebih jika ia menjadi teladan bagai orang/tetangga disekitarnya adalah suatu kembanggaan batin yang tak ternilai harganya.
Penjagaan nama baik erat hubungannya dengan tingkah laku atau perbuatan. Atau boleh di katakan nama baik atau tidak baik itu adalah tingkah laku atau perbuatannya.
Tingkah laku atau perbuatan yang baik dengan nama baik itu pada hakekatnya sesuai dengan kodrat manusia,yaitu :
a) Manusia menurut sifat dasaranya adalah mutlak makhluk moral.
b) Ada aturan-aturan yang berdiri sendiri yang dipaatuhi untuk mewujudkan dirinya sendiri sebagai pelaku moral tersebut.
Pada hakekatnya ,pemulihan nama baik adalah kesadarn manusia akan segala kesalahannya: bahwa apa yang diperbuatnya tidak sesuai dengan ukuran moral atau tidak sesuai dengan ahlak.
G. Pembalasan
Pembalasan ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain.reaksi itu dapat berupa perbuatan serupa yang seimbang,tingkah laku yang serupa,tingkah laku yang seimbang.Pemnalasan di sebabkan oleh adanya pergaulan. Pergaulan yang bersahabat mendapatkan balasan yang bersahabat, Sebaliknya pergaulan yang penuh kecurigaan menimbulkan balasan yang tidak bersahabat pula.
Pada dasarnya,manusia adalah moral dan mahluk sosial.dalam bergaul manusia harus mematuhi norma-norma untuk mewujudkan moral itu.


BAB VIII
MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP

A. Pengertian Pandangan Hidup
Setiap manusia mempunyai pandangan hidup.Pandangan hidup itu bersifat kondrati karena itu ia menentukan masa depan seseorang.Untuk itu perlu dijelaskan pula apa arti pandangan hidup.Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang di jadikan pegangan,pedoman,arahan,petunjuk hidup di dunia.Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Pandangan hidup banyak sekali macamnya dan ragamnya.Akan tetapi pandangan hidup dapat di klasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
a) Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
b) Pndangan hidup yang berupa ideology yang di sesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada Negara tersebut.
c) Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandagan hidup yang relative kebenarannya.
Pandangan hidup pada dasarnya mempunyai unsur-unsur yaitu cita-cita, kebajikan, usaha, keyakinan/kepercayaan. Keempat unsur ini merupakan satu rangkaian kesatuan yang tidak terpisahkan.

B. Cita-Cita
Menurut kamus umum bahasa Indonesia,yang di sebut cita-cita adalah keinginan harapan,tujuan yang selalu ada dalam pikiran.Baik keinginan,harapan,maupun tujuan merupakan apa yang selalu di peroleh seseorang pada masa mendatang.Ada tiga faktor yang mempengaruhi seseorang dalam mencapai apa yang dicita-citakan yaitu :
1. Faktor manusia yang mau mencapai cita-cita ditentukan oleh kualitas manusianya.Ada orang yang tidak berkemauan, sehingga apa yang dicita-citakan hanya merupakan khayalan saja.
2. Faktor kondisi yang mempengaruhi tercapainya cita-cita.pada umumnya dapat disebut yang menguntungkan dan yang menghambat.
3. Faktor tingginya cita-cita yang merupakan faktor ketiga dalam mencapai cita-cita.memang ada anjuran agar seseorang menggantungkan cita-citanya setinggi bintang di langit.ttetapi bagaimana faktor manusianya,mampukah yang bersangkutan mencapainya,demikian juga faktor kondisi nya memungkinkan hal itu.

C. Kebajikan
Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral,perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika.Manusia berbuat baik,karena menurut kodratnya manusia itu baik,mahluk bermoral,atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik.
Manusia adalah seorang pribadi yang utuh terdiri atas jiwa dan badan,kedua unsur itu terpisah bila manusia meninggal.Manusia merupakan mahluk sosial : manusia hidup bermasyarakat, manusia saling membutuhkan,saling menolong,saling menghargai sesame anggota masyarakat.Sebaliknya pula saling mencurigai,saling membenci saling merugikan dan sebagainya.
Faktor-faktor yang menentukan tingkah laku setiap orang ada tiga hal.
Pertama pembawaan (heriditas) yang telah ditentukan pada waktu seseorang masih dalam kandungan. Kedua adalah lingkungan (environment) Lingkungan yang membentuk seseorang merupakan alam kedua yang terjadinya setelah seorang anak lahir (masa pembentukan seseorang waktu masih dalam kandungan merupakan alam pertama)
Ketiga adalah Pengalaman yang khas yang pernah di peroleh, Baik pengalaman pahit yang sifatnya negative, maupun pengalaman manis yang sifatnya positif memberikan pada manusia suatu bekal yang selalu di pergunakan sebagia pertimbangan sebelum seseorang mengambil tindakan.

D. Usaha/Perjuangan
Usaha/perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita.Setiap manusia kerja keras untuk kelanjutan hidupnya.Sebagian hidup manusia adalah usaha/perjuangan.Perjuangan untuk hidup dan ini sudah kodrat manusia tampa usaha/perjuangan manusia tidak dapat hidup dengan sempurna.
Kerja keras itu dapat di lakukan dengan otak/maupun dengan tenaga/jasmani atau dengan kedua-duanya para ilmuan lebih banyak bekerja keras dengan otak/ilmunya daripada dengan jasmaninya.Sebaliknya para buruh petani lebih banyak menggunakan jasmaninya daripada otaknya.

E. Keyakinan/Kepercayaan
Keyakinan /kepercayaan yang menjadi dasar pendangan hidup berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan.Menurut Prof.Dr.Harun Nasution ada tiga aliran filsafat,yaitu aliran naturalism,aliran intelektual,dan aliran gabungan.
a) Aliran Naturalisme
Hidup manusia itu di hubungkan dengan kekuatan gaib yang merupakan kekuatan tertinggi.Kekuatan gaib itu dari natural,dan itu dari Tuhan,Tetapi bagi yang tidak percaya pada Tuhan natur itulah yang tertinggi,Tuhan menciptakan lam semesta lengkap dengan hukum-hukumnya,secara mutlak di kuasai Tuhan.
Bagi yang percaya Tuhan,Tuhan itulah kekuasaan tertinggi,Manusia adalah mahluk ciptaan Tuhan,Kareana itu manusia mengabdi kepada Tuhan berdasarkan ajaran-ajaran Tuhan yaitu agama Ajaran agama itu ada dua macam :
1. Ajaran agama dogmatis,yang di sampaikan oleh Tuhan melalui nabi-nabi.Ajaran agama yang dogmatis bersiffat mutlak (absolute), terhadapa dalam kitab suci Al-Quran dan hadist sifatnya tetap tidak berubah-ubah.
2. Ajaran agama dari pemuka-pemuka agama,yaitu sebagai hasil pemikiran manusia,sifatnya relatif (terbatas) Ajaran agama dari pemuka-pemuka agama termasuk kebudayaan,terdapat dalam buku-buku agama yang di tulis oleh pemuka-pemuka agama,sifatnya dapat berubah-ubah sesuai perkembangan jaman.
b) Aliran Intelektualisme
Dasar aliran ini adalah logika/akal.Manusia mengutamakan akal.Dengan akal manusia berfikir mana yang benar menurut akal itulah yang baik.walaupun bertentangan dengan kekuatan hati manusia, Manusia yakin bahwa dengan kekuatan pikir (akal) kebajikan itu dapat di capai dengan sukses.Dengan akal diciptakan teknologi.Teknologi adalah alat bantu mencapai kebajikan yang maksimal, walaupun mungkin teknolgi member akibat yang bertentangan dengan hati nurani.
Akal berasala dari bahasa Arab artinya kalbu, yang berpusat di hati,sehingga timbul istilah “hati nurani” artinya daya rasa.
c) Aliran Gabungan
Dasar aliran ini ialah kekuatan gaib dan juga akal.kekuatan gaib artinya kekuatan yang berasal dari Tuhan,percaya adanya Tuhan sebagai dasar keyakinan.Sedangkan akal adalah desar kebudayaan, yang menentukan benar tidaknyanya sesuatu.Segala sesuatu di nilai dengan akal baik sebagai logika berfikir maupun sebagai rasa (hati nurani),jadi, apa yang benar menurut logika berfikir juga dapat di terima oleh hati nurani.

F. Langkah-langkah Berpandangan Hidup yang Baik.
Manusia pasti mempunyai pandangan hidup malau bagaimanapun bentuknya.Bagaimana kita memperlakuakn pandangan hidup itu tergantung pada orang yang bersangkutan. Ada yang memperlakukan pandangan hidup sebagai sarana mencapai tujuan dan ada pula yang memperlakukan sebagai penimbul kesejahteraan,ketentraman,dan sebagainya.
Akan tetapi yang terpenting kita harus mempunyai langkah-langkah berpandangan hidup ini.Karena hanya dengan mempunyai langkah-langkah itulah kita dapat memperlakukan pandangan hidup sebagai sarana mencapai tujuan dan cita-cita dengan baik.Adapun langkah-langkah itu sebagai berikut :
1) Mengenal.
Mengenal merupakan suatu kodrat bagi manusia yaitu merupakan tahap pertama dari setiap aktivitas hidupnya yang dalam hal ini mengenal apa itu pandangan hidup.Tentunya kita yakin dan sadar bahwa setiap manusia itu pasti mempunyai pandangan hidup,maka kita dapat memastikan bahwa pandangan hidup itu ada sejak manusia itu ada.dan bahkan hidup itu ada sebelum manusia itu belum turun kebumi.
2) Mengerti
Tahan kedua untuk berpandangan hidup yang baik adalah mengerti,mengerti di sini di maksudkan mengerti pandangan pancasila,maka dalam berpandangan hidup pada pancasila kita hendaknya mengerti apa pancasila dan bagaimana mengatur kehidupan bernegara, begitu jugabagai yang berpandangan hidup pada agama islam.
3) Menghayati
Langkah sekanjutnya setelah mengerti pandangan hidup adalah menghayati pandangan hidup itu.Dengan menghayati pandangan hidup kita memperoleh gambaran yang tepat dan benar mengenai kebenaran pandangan hidup.Menghayati di sini dapat di ibaratkan menghayati nilai-nilai yang terkandung di dalamnya yaitu dengan memperluas dan memperdalam pengetahuan mengenai pandangan hidup itu sendiri.
4) Meyakini
Setelah mengetahui kebenaran dan validitas,baik secara kemanusiaan maupun di tinjau adari segi kemasyarakatan maupun Negara dan dari kehidupan di akhirat, maka hendaknya kita meyakini pandangan hidup yang telah kita hayati.Meyakini ini marupakan suatu hal untuk cenderung memperoleh suatu kepastian sehingga mencapai suatu tujuan hidupnya.
5) Mengabdi
Pengabdian merupakan sesuatu yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah di benarkan dan di terima baik oleh dirinya lebih-lebih oleh orang lain.Dengan mengabdi maka kita akan merasakan manfaatnya,Sedangkan perwujudan manfaat mengabdi ini dapat di rasakan oleh pribadi kita sendiri.Dan manfaat itu sendiri bisa terwujud di masa hidup dan sesudah meniggal yaitu di alam akhirat.
Jadi jika kita sudah mengenal ,mengerti,menghayati dan meyakini pandangan hidup ini, maka selayaknya di sertai dengan pengabdian, Dan pengabdian hambatan,tantangan dan sebagainya.
Mengamankan, Proses mengamankan ini merupakan langkah terakhir.Tidak mungkin atau sedikit kemungkinan bila belum mendalami langkah sebelumnya lalu akan ada proses mengamankan ini.Langkah yang terakhir ini merupakan langkah terberat dan benar-benar membutuhkan iman yang teguh dan kebenaran dalam menanggulangi segala sesuatu demi tegaknya pandangan hidup itu.


BAB IX
MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB

A. Pengertian Tanggung Jawab
Tanggung jawab menurut kamus umum bahasa Indonesia adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab menurut kamus umum bahasa Indonesia adalah berkewajiban menanggung,memikul jawab,menanggung segala sesuatunya,atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku perbuatanya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja maupun yang tidak di sengaja.Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kasadaran akan kewajiban.
Tanggung jawab itu bersifat kodrati,artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia,bahwa setiap manusia pasti di bebani dengan tanggung jawab. Apabila ia tidak mau bertanggung jawab,maka ada pihak lain yang memaksakan tanggung jawab itu.
Tanggung jawab adalah ciri manusia beradap (berbudaya).Manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatanya itu dan manyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengabdian atau pengorbanannya.Untuk memperoleh atau meningkatkan kesadaran bertanggung jawab perlu di tempuh usaha melalui pendidikan penyuluhan,keteladanan,dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

B. Macam-macam Tanggung Jawab
Manusia itu berjuang memenuhi keperluan sendiri atau untuk keperluan pihak lain. Untuk itu ia menghadapi manusia lain dalam masyarakat atau menghadapi lingkungan alam.Dalam usahanya itu manusia juga menyadari bahwa ada kekuatan lain yang ikut menentukan yaitu kekuasaan Tuhan dengan demikian tanggung jawab itu dapat di bedakan menurut keadaan manusia atau hubungan yang di buatnya,atas dasar ini lalu di kenal beberapa jenis tanggung jawab yaitu :
a) Tanggung Jawab Terhadap Diri sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri menunutut kesadran setiap orang untuk memenuhi kewajiban sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi.Dengan demikian bisa memecahkan masalah-masalah kemanusiaan mengenai dirinya sendiri menurut sifat dasarnya manusia adalah mahluk bermoral,tetapi manusia juga seorang pribadinkarena merupakan seorang pribadi maka manusia mempunyai pendapat sendiri,perasaan sendiri dan angan-angan sendiri.
b) Tanggung Jawab Terhadap Keluarga
Keluarga merupakan masyarakat kecil.Keluarga terdiri dari suami-istri,ayah-ibu dan anak-anak dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga.Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya,Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga,Tetapi tanggung jawab juga merpkan kesejahteraan,keselamatan,pendidikan dan kehidupan
c) Tanggung Jawab Terhadap Masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain,sesuai dengan kedudukannya sebagai mahluk sosial.Karena membutuhkan manusia lain maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain tersebut.sehingga dengan demikian manusia di sini meruppakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tenggung jawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyarakat tersebut.
d) Tanggung Jawab Kepada Bangsa/Negara
Suatu kenyataan lagi bahwa tiap manusia tiap individu adalah warga Negara suatu Negara.Dalam berfikir,berbuat,bertindak laku manusia terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang di buat oleh Negara,Manusia tidak dpat berbuat semaunya sendiri.Bila perbuatan manusia itu salah maka ia harus bertanggung jawab kepada Negara.
e) Tanggung Jawab Terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab,melainkan untuk mengisi kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab langsung kepada Tuhan.Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukuman Tuhan yang di tuangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama.

C. Pengabdian dan Pengorbanan
Wujud tanggung jawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan,pengabdian dan pengorbanan adalah perbuatan baik untuk kepentingan manusia itu sendiri.
a. Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran,pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan,cinta kasih,saying,hormat,atau satu ikatan dan semua itu di lakukan dengan ikhas.Pengabdian itu pada hakekatnya adalah rasa tanggung jawab
b. Pengorbanan
Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan,sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakana kebangkitan.Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebangkitan itu mengandung unsure keikhlasan yang tidak mengandung pamrih.Pengorbanan dalam arti pemberian sebagai tanda kebangkitan tanpa pamrih dapat di rasakan bila kita membaca atau mendengarkan kotbah agama.


BAB X
MANUSIA DAN KEGELISAHAN

A. Pengertian Kegelisahan
Kegelisahan berasal dari kata gelisah yang berarti tidak tentram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasannya.
Sigmund Freud ahli psikoanalisa berpendapat,bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu kecemasan kenyataan (obyektif),kecemasan neorotik,dan kecemasan moril.
a. Kecemasan obyektif
Kecemasan tentang kenyataan adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatn atau suatu bahaya dalam dunia luar.bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang mengancam untuk mencelakakannya.
b. Kecemasan neuritis (syaraf)
Kecemasan ini timbul karena pengamatan tentang bahaya dari nalurilah.Menurut Sigmund Freud.kecemasan ini di bagi tiga :
1. Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan.
2. Bentuk ketakutan yang tegang dan irrasional (phobia).
3. Rasa takut lain adalah rasa gugup dan sebagainya,Reaksi ini munculnya secara tiba-tiba tanpa ada provokasi yang tegas.
c. Kecemasan moril
Kecemasan moril di sebabkan karena pribadi seseorang.Tiap pribadi memiliki bermacam-macam emosi antara lain : iri,benci,dendam,dengki,marah,gelisah,cinta,rasa kurang.Sifat-sifat seperti itu adalah sifat yang tidak terpuji,bahkan mengakibatkan manusia akan merasa khawatir,takut,cemas,gelisah,dan putus asa.

B. Sebab-sebab Orang Gelisah
Sebab-sebab orang gelisah adalah karena pada hekekatnya orang takut kehilangan hak-haknya.Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman,baik ancaman dari luar maupun dari dalam.

C. Usaha-usaha Mengatasi Kegelisahan
Mengatasi kegelisahan ini pertama-tama harus di muali dari diri kita sendiri,yaitu kita harus bersikap tenang.Dengan sikap tengan kita dapat berfikir tengan,sehingga segala kesulitan dapat kita atasi.

D. Keterasingan
Keterasingan berasal dari kata terasing dan kata itu adalah dari ata dasar asing.Kata asing berarti sendiri tidak di kenal orang,sehingga kata terasing berarti,tersisihkan dari pergaulan,terpisahkan dari yang lain,atau terpencil.Jadi kata terasing berarti hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan,terpencil atau terpisahkan dari yang lain.
Terasing atau keterasingan adalah bagian hidup manusia.Sebentar atau lama orang pernah mengalami hidup dalam keterasingan,sudah tentu dengan benar dan kadar yang berbeda satu sama lain.
Yang menyebabkan orang berada dalam keterasingan itu ialah perilakunya yang tidak dapat di terima atau tidak dapat di benarkan oleh masyarakat.atau kekurangan yang ada pada diri seseorang,sehingga ia tidak dapat atau sulit menyesuaikan diri dalam masyarakat.

E. Kesepian
Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lengang,Setiap orang pernah mengalami kesepian,karena kesepian bagian hidup manusia,lama rasa sepi itu bergantung kepada mental orang dan kasus penyebabnya.

F. Ketidakpastian
Ketidakpastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu,tidak dapat di tentukan,tidak tahu,tanpa arah yang jelas,tanpa asal-usul yang jelas, Ketidak pastian artinya keadaan yang tidak pasti, tidak tentu, tidak dapat di tentukan, tidak tahu, keadaan tanpa arah yang jelas keadaan tanpa asal usul yang jelas. Itu semua adalah akibat pikirannya tidak dapat konsentrasi. Ketidakkonsentrasian di sebabkan oleh berbagai sebab yang jelas pikirannya kacau.

G. Sebab-sebab Ketidakpastian
Beberapa sebab orang tak berfikir dengan pasti ialah :
1. OBSESI
Obsesi merupakan gejala neurosa jiwa,yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang terus menerus,biasanya tentang hal-hal yang tak menyenangkan atau sebab-sebabnya tak di ketahui oleh penderita.Misalnya selalu berfikir ada orang yang ingin menjatuhkan dia.
2. PHOBIA
Ialah rasa ketakutan yang tak terkendali,tidak normal,kepada sesuatu atau kejadian tanpa di ketahui sebab-sebabnya.
3. KOMPULASI
Ialah adanya keragu raguan tentang apa yang telah di kerjakan,sehingga ada dorongan yang tak disadari melakukan perbuatan yang serupa berkali-kali.
4. HISTERIA
Adalah neorosa jiwa yang di sebabkan oleh tekanan mental,kekecewaan,pengalaman pahit yang menekan,kelemahan syaraf ,tidak mampu menguasai diri,sugesti dari sikap orang lain.
5. DELUSI
Menunjukan pikiran yang tidak beres,karena berdasarkan suatu keyakinan palsu.Tidak dapat memakai akal sehat,tidak ada dasar kenyataan dan tidak sesuai dengan pengalaman, Delusi ada tiga macsm yaitu :
a. Delusi Perkusi : menganggap keadaan di sekitarnya jelek.
b. Delusi keagungan : mengganggap dirinya orang penting dan besar.
c. Delusi melancholis : merasa dirinya bersalah,hina,dan berdosa.
6. HALUSINASI
Khayalan yang terjadi tanpa rangsangan pancaindra.Dengan sugesti diri orang dapat juga berhalusinasi
7. KEADAAN EMOSI
Dalam keadaan tertentu seseorang sangan berpengaruh oleh emosinya.Ini tampak pada keseluruhan pribadinya : gangguan pada nafsu makan,pusing-pusing,muak merah,nadi cepat,keringat.Sikapnya dapat apatis atau terlalu gembira dengan gerakan lari-larian atau ketawa.Sikap ini juga berupa kesedihan menekan,tidak bernafsu,tidak bersemangat.

H. Usaha-usaha Penyembuhan Ketidakpastian
Orang yang tidak dapat berfikir dengan baik,atau kacau pikirannya ada bermacam-macam penyebabnya.Untuk dapat menyembuhkan keadaan itu tergantung kepada mental si penderita.Andai kata penyebab sudah di ketahui, kemungkunan juga tidak dapat sembuh.Bila hal itu terjadi,maka jalan yang paling baik bagi penderita ialah di ajak atau pergi sendiri ke psikolog.


BAB XI
MANUSIA DAN HARAPAN

A. Pengertian Harapan
Setiap manusia mempunyai harapan.Manusia tnpa harapan,berarti manusia itu mati dalam hidup.Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan,biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli waris.
Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan,pengalaman,lingkungan hidup dan kemampuan masing-masing.
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi: sehingga harapan berarti sesuatu yang di inginkan dapat terjadi.Dengan demikian harapan menyangkut masa depan.

B. Apa Sebab Manusia Mempunyai Harapan?
Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial.Setiap lahir manusia ke dunia langsung di sambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni di tengah suatu keluarga atau anggota masyarakat lainnya. Tidak ada satupun manusia yang luput dari pergaulan hidup.Ada dua hal yang mendorong orang hidup bergaul dengan manusia lain, yakni : dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
a. Dorongan kodrat ialah sifat,keadaan atau pembawaan alamiyah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu di ciptakan oelh Tuhan. Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, bergembira dan sebagainya. Dalam diri manusia masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat atau hidup bersama dengan manusia lain dengan kodrat ini, maka manusia mempunyai harapan.
b. Dorongan kebutuhan Hidup
Sudah kodrat pula bahwa manusia mempunyai macam-macam kebutuhan hidup,kebutuhan hidup itu pada garis besarnya dapat di bedakan atas : kebutuhab jasmani dan kebutuhan rohani.Dengan adanya doronngan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia mempunyai harapan, Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan unutuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia itu ialah :
a. Kelangsungan hidup (surviral)
b. Keamanan (safety)
c. Hak dan kewajiban mencintai dan di cintai (be loving and love)
d. Di akui lingkungannya (status)
e. Perwujudan cita-cita (self actualization)
c. Kelangsungan hidup (surviral)
Untuk melangsungkan hidupnya manusia membutuhkan sandang,pangan dan papan.Kebutuhan kelangsungan hidup ini terlihat sejak bayi lahir.
Sandand semula hanya berupa perlindungan/keamanan untuk melindungi dirinya dari dari cuaca tetapi dalam perkembangan hidup nya sandang tidak hanya sebagai perlindungan keamanan,tetapi lebih cenderung kepada kebutuhan lain.Untuk mencukupi kebutuhan pangan,sandang,papan itu,maka manusia kecil telah muali belajar.Dengan pengetahuan uang tinggi harapan memperoleh pangan,sandang,dan papan yang layak akan terpenuhi,Atau tiap manusia perlu kerja keras dengan harapan apa yang diinginkann :pangan,sandang dan papan yang layak terpenuhi.
d. Keamanan
Setiap orang membutuhkan keamanan.Sejak seseorang anak lahir ia telah membutuhkan keamanan.Begitu lahir,dengan suara tangis,itu pertanda minta perlindungan.
e. Hak dan kewajiban
Tiap orang mempunyai hak dan kewajiban Dengan pertumbuhan manusia mka tumbuh pula kesadran akan hak dan kewajiban,Bila seorang telah menginjak dewasa,maka ia merasa sudah dewasa sehinga sudah saatnya mempunyai harapan untuk di cintai dan mencintai.
f. Status
Setiap manusia membutuhkan status,siapa,untuk apa,mengapa manusia hidup.Status itu penting,karena dengan status orang tahu siapa dia.Harga diri orang antara lain melekat pada status orang itu.
g. Perwujudan cita-cita
Selanjutnya manusia berharap di akui keberadaannya sesuai dengan keahliannya atau kepangkatanya atau profesinya. Pada saat itu manusia mengembangkan bakat atau kepandainnya agar diterima atau di akui kehebatannya.

C. Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata kata percaya.artinya megakui atau meyakini akan keberadaan.Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran.Ada ucapan yang sering kita dengar :
- Ia tidak percaya pada dirinya sendiri
- Saya tidak percaya ia berbuat seperti itu atau berita itu kurang dapat di percaya
Dengan contoh kalimat yang sering kita dengar dalm ucapan sehari-hari itu, maka jelaslah kepada kita,bahwa dasar kepercayaan itu adalah kebenaran.
Kebenaran
Kebeneran atau benar amat penting bagi manusia,setipa orang mendambakannya karena ia mempunnyai arti khusus bagi hidupnya,Ia merupakan focus dari segala pikiran,sikap dan perasaan.Dalam tingkah laku,ucapan,perbuatan manusia selalu berhati-hati agar mereka tidak menyimpang dari kebenaran.Manusia sadar,bahwa ketidak benaran dalam bertindak,berucap maupun bertindak dapat mencemarkan atau menjatuhkan namanya.
Dr.Yuyun Suriasumantri dalam bukunya “filsafat Ilmu,sebuah pengantar Populer ada tiga teori kebenaran sebagai berikut :
1) Teori koherensi atau konsistensi
Yaitu suatu pernyataan di anggap benar bila pernyataan itu bersifat koherensi atau konsisiten dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya yang di anggap benar.
2) Teori korespondensi
Suatu teori yang menjalankan bahwa suatu pernyataan benar bila materi pengetahuan yang di kandung pernyataan itu berkorenponden (berhubungan) denga obyek yang di tuju oleh pernyataan tersebut.
3) Teori Pragmatis
Kebenaran suatu pernyataan di ukur dengan criteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis.

D. Berbagai Kepercayaan dan Usaha Meningkatnya
Dasar kepercayaan adalah.Sumber kebenaran adalah manusia,Kepercayaan itu dapat di bedakan atas :
1. Kepercayaan Diri Sendiri
Kepercayaan pada diri sendiri itu di tanamkan setiap pribadi manusia.Percaya pada diri sendiri pada hakekatnya paercaya pada Tuhan Yang Maha Esa,percaya pada diri sendiri,menganggap dirinya tidak salah,dirinya menang,dirinya mampu mengerjakan yang di serahkan atau di percayakan kepadanya.
2. Kepercayaan kepada orang lain
Kepercayaan kepada orang lain itu dapat berupa percya kepada saudara,orang tua,guru atau siapa saja.Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya terhadap kata hatinya,perbuatan yang sesuai dengan kata hati,atau terhadap kebenarannya.
3. Kepercyaan kepada pemerintah
Berdasarkan pandangan teokratis menurut etika, filsafat tingkah laku karya Prof.Ir.Poedjawiyatna.negara itu berasal dari Tuhan. Tuhan langsung memerintah dan memimpin bangsa manusia, atau setidak-tidaknya Tuhanlah pemilik kedaulattan sejati karena semua adalah ciptaan Tuhan.
Pandangan Demokratis mengatakan bahwa kedaulatan adalah dari rakyat, (kewibawaan pun milik rakyat) Rakyat adalah Negara, rakyat itu menjelma pada Negara.Satu-satunya realitas adalah Negara
Jelaslah bagi kita,baik teori atau pandangan teoratis ataupun demokratis Negara atau pemerintah itu benar, karena Tuhan adalah sumber kebenaran,karena itu wajarlah kalau manusia sebagai warga Negara percaya kepada Negara/pemerintah.
4. Kepercayaan kepada Tuhan
Kepercayaan kepada Tuhan yang Maha Kuasa itu amat penting,karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya, tetapi di ciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran, Kepercayaan itu mau penting karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan rasa manusia dengan Tuhannya.
Berbagai usaha di lakukan manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya.Usaha itu bergantung kepada pribadi kondisi, situasi dan lingkungan. Usaha itu antara lain :
a) Meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah
b) Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat
c) Meningkatkan kecintaan kita kepada sesame manusia dengan jalan suka menolong,dermawan,dan sebagainya
d) Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan
e) Menekan perasaan negative seprti iri, dengki, fitnah dan sebagainya.